About Me

Foto saya
makassar, Sulawesi selatan, Indonesia
Saya mencintai petualangan... otomatis saya menyukai tantangan.. Go Fight!

Translate

Minggu, 27 Februari 2011

Tahun Penuh Tantangan

Detik-detik pergantian tahun, masyarakat Makassar larut dalam eforianya. Di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan, taburan kembang api tampak cantik di langit Tamalanrea. Telihat beberapa komunitas yang ikut memeriahkan indahnya hiasan petasan di hari itu. Pedagang terompet masih sibuk menjajakkan dagangannya. Beberapa pemain musik menutup tahun ini dengan bernyanyi di pinggir jalan. Tak ingin melewatkan momen sekali dalam setahun ini masyarakat berkumpul di beberapa titik, misalnya di daerah perumahan Bumi Tamalanrea Permai, Perumahan Telkomas, dan perumahan Dosen untuk menyaksikan pesona malam itu. Tak ketinggalan, beberapa Mahasiswa Universitas Hasanuddin (unhas) pun menikmati saat-saat menjelang tahun 2011 dari beberapa lokasi di kampus merah.

Tak jauh berbeda dengan pedagang, pemain musik di pinggir jalan, dan masyarakat, Unhas menutup tahun 2010 menuju 2011 dengan melakukan berbagai upaya pembenahan diri. Salah satunya dengan menuangkan harapan yang akan dicapai di tahun akan datang dalam Rencana Strategis (Renstra) 2011-2015. Dan perlu diketahui, tahun ini menjadi awal perjuangan Unhas dalam menggapai asanya. Khusus dari tubuh birokrasi, Semangat dalam mencapai harapan itu masih terus bergejolak.

Dalam perencanaannya, unhas menggadang visi strategis untuk menjadi universitas berstandar Internasional. Tak jauh berbeda dengan visi yang santer terdengar beberapa tahun terakhir ini. Di tengah ingar-bingar visinya, unhas kali ini terbilang serius. Hal ini dibuktikan dengan dihadirkannya kembali visi strategis dalam Renstra Unhas. Namun, banyak pihak yang menilai belum merasakan Unhas yang berstandar internasional. Dengan standar yang belum internasional saja, Unhas dinilai masih terseok-seok dalam memberikan pelayanan akademik. Belum lagi berbagai masalah lain yang menyangkut kemahasiswaan, manajemen keuangan maupun kerjasama. Beberapa pihak merasa pusang dengan visi strategis ini. Dan kecemasan yang lahir adalah visi ini hanya menjadi isapan jempol semata.

Tak hanya visi strategis, Unhas masih memegang visi universitas yakni menjadi pusat unggulan dalam pengembangan insani, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya berbasis benua maritim Indonesia. Visi ini agak berbeda dengan visi kebaharian yang mencuat di kalangan sivitas akademika. Berkat berbagai perdebatan mengenai sasaran kebaharian yang ingin dicapai Unhas, basis benua maritim pun kini menjadi basis dalam pencapaian cita-cita Unhas kedepan.

Merefleksi visi berbasis benua maritim ini, unhas luput melihat geliat sivitas akademika. Beberapa pihak merasa Unhas masih jauh dari pencapaian cita-citanya yang berbasis benua maritim. Sebagai universitas yang dikenal dengan ciri benua maritimnya, seyognya unhas menjadi patokan bila nasional atau internasional berbicara mengenai kemaritiman. Namun kenyatannya, Unhas lebih internasional di bidang medis. Hal Ini menjadi sorotan dan memicu berkembangnya kritik di beberapa kalangan.

Tidak sejalannya visi dan implementasi yang berlangsung di Unhas, seharusnya dapat menjadi bahan evaluasi dari pihak birokrasi dalam mengambil kebijakan. Universitas menjadi ranah egaliter bagi setiap bidang keilmuan. Idealnya, pengembangan keilmuan yang heterogen mendapat perlakuan yang sama. Sangat disayangkan bila Unhas tidak memperhatikan potensi-potensi lain yang dapat membawa nama Unhas di kancah nasional maupun internasional. Nah, dengan begini secara otomatis, visi strategis menjadi universitas berstandar internasional dapat tercapai secara alamiah. Setiap bidang keilmuan berpacu melahirkan karya terbaik sesuai Tri Dharma perguruan tinggi dan melebarkan sayap Unhas di mata internasional.

Di Tahun penuh tantangan ini, Unhas diharapkan lebih berbenah diri lagi. Sivitas akademika menunggu kebijakan positif yang dapat mengembangkan potensi setiap fakultas. Di Unhas dominasi dan dikotomi seharusnya tak perlu terjadi. Perlu ada penyamarataan peran dan fungsi sehingga setiap bagian keilmuan merasa punya andil dalam pencapaian visi strategis maupun visi unhas. Memaksimalkan peran tiap bagian memang tak mudah, tapi bila diamati unhas memiliki tools (alat manajemen) untuk mencapai cita-citanya. Hal yang tak dapat dimunafikkan adalah unhas termasuk unggul dalam ketersediaan man, Sumber daya Manusia yakni Dosen pengajar yang kualitasnya tak jauh berbeda dengan universitas lainnya. Selain itu, unhas memiliki money, dimana unhas kerap mendapatkan bantuan dana dalam berbagai bentuk kerjasama. Kini hal yang perlu menjadi titik fokus universitas adalah methode. Namun, syarat metode yang baik adalah pelaksana yang melakukan metode harus mengerti dan memiliki pengalaman. Hanya dengan begitu, hasil dari tujuan atau cita-cita dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar